Mengenali identiti diri yang buruk

SIFAT UJUB (SIRI 1)

Salah seorang ulama salaf pernah berkata: “Seorang yang ujub
akan tertimpa dua kehinaan, akan terbongkar kesalahan- kesalahannya dan akan jatuh martabatnya di mata manusia.”

Salah seorang ahli hikmah berkata: “Ada seorang yang terkena
penyakit ujub, akhirnya ia tergelincir dalam kesalahan kerana
terbawa ujubnya terhadap diri sendiri.


Defenisi Ujub

Sesiapa yang terkena penyakit ujub akan memandang remeh dosa-dosa yang dilakukannya dan menganggapnya seperti angin lalu.

Rasulullah saw telah bersabda: “ Orang-orang yang selalu berbuat maksiat seperti lalat yang hinggap di hidungnya, dengan santai dapat diusirnya hanya dengan mengibaskan tangan. " ( HR: Al-bukhari) "

Bisyr Al-Hafi mendefenisikan ujub sebagai berikut: “iaitu
menganggap hanya amalanmu sahaja yang banyak dan memandang remeh amalan orang lain. "

Sufyan Ats-Tsauri rahimahullah meringkaskan defenisi ujub sebagai
berikut: “ iaitu perasaan takjub terhadap diri sendiri hingga seolah-olah dirinyalah yang paling utama daripada yang lain. Padahal
boleh jadi ia tidak dapat beramal sebaik amal saudaranya itu dan
boleh jadi saudaranya itu lebih wara’ dari perkara haram dan lebih
suci jiwanya berbanding dirinya!”

Sebab-Sebab Ujub

1. Faktor Lingkungan dan Keturunan

Iaitu keluarga dan lingkungan tempat seseorang itu membesar.
Seorang insan biasanya membesar sesuai dengan didikan ibu bapanya. Ia akan menyerap kebiasaan-kebiasaan
keduanya atau salah satunya yang positif mahupun negatif, seperti
sikap senang dipuji, selalu menganggap diri suci dan lain. Contohnya apabila kita melihat segelintir orang islam yang terlalu ta'sub kepada salasilah keturunan pahlawan, maka diri keluarganya lebih utama daripada keluarga lain.

2. Sanjungan dan Pujian yang Berlebihan

Sanjungan berlebihan tanpa memperhatikan etika agama dapat
diertikan sebagai penyembelihan, sebagaimana yang telah
disebutkan dalam sebuah hadis. Sering kita temui sebahagian orang
yang terlalu berlebihan dalam memuji hingga seringkali membuat orang dipuji hanyut dengan pujiannya, lantas merasa diri besar ( takabbur)

3. Bergaul Dengan Orang yang Terkena Penyakit Ujub.

Tidak syak lagi bahwa setiap orang akan melatahi tingkah laku
temannya. Rasulullah saw telah bersabda:
“Perumpamaan teman yang salih dan teman yang jahat adalah
seperti orang yang berteman dengan penjual minyak wangi dan
tukang besi.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Teman akan membawa pengaruh yang besar dalam kehidupan
seseorang.

4. Kufur Nikmat dan Lupa Kepada Allah swt

Begitu banyak nikmat yang diterima oleh seorang hamba, tetapi ia lupa
kepada Allah swt yang telah memberinya nikmat
itu. Sehingga hal itu mendorongnya kepada penyakit ujub, ia
membanggakan dirinya yang sebenarnya tidak layak untuk
dibanggakan. Allah swt telah merakamkan
kepada kita tentang kisah Qarun;
“Qarun berkata: “Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu, karena
ilmu yang ada padaku”. (Al-Qashash: 78)

akan bersambung...........

0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Followers

Categories

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger